Sebelumnya sumber media Turki menyebutkan dua orang telah gugur di awal penyerbua yang dilancarkan Israel dan 60 lainya terluka, di antaranya dalam kodisi kritis. Media Turki menuduh Israel telah melakukan pembantaian.
Disebutkan bahwa serangan ini dilancarkan Israel sejak Senin pagi terhadap kapal-kapal armada kebebasan dengan menggunakan senjata api. Hal ini yang mengakibatkan sejumlah orang gugur dan terluka di kalangan para aktivis kemanusiaan, terutama di antara mereka ada yang berusia lanjut.
Armada kemanusiaan ini membawa 750 aktivis solidaritas dari lebih 40 negara, meskipun banyak permintaan dari berbagai pihak untuk bisa berpartisipasi dalam misi kemanusiaan ini. Turut serta dalam armada ini 44 pejabat pemerintah, anggota parlemen dan aktivis politik Eropa dan Arab, termasuk sepuluh anggota parlemen Aljazair.
Armada ini membawa lebih dari 10 ribu ton bantuan medis, bahan bangunan dan kayu, 100 rumah siap huni untuk membantu puluhan ribu warga yang kehilangan rumah mereka dalam perang Israel di Gaza pada awal 2009, serta membawa 500 kendaraan listrik untuk mobilitas penyandang cacat, terutama sejak agresi Israel terakhir telah mengakibatkan 600 penyandang cacat di Gaza.
Pemerintah negara-negara Uni Eropa menggelar rapat mendadak, Senin (31/5/2010), untuk membahas kekerasan yang dilakukan tentara Israel yang menewaskan relawan misi kemanusiaan yang akan menuju Gaza. Demikian dikatakan juru bicara Uni Eropa dalam jumpa pers di Brussels, Belgia.
"Para duta besar Uni Eropa telah dipanggil untuk rapat istimewa di Brussels," ujar juru bicara tersebut. Namun, tidak dijelaskan agenda apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan terkait insiden tersebut.
Uni Eropa teklah meminta klarifikasi Israel atas tindakan militernya yang menyebabkan kematian relawan kemanusiaan dalam kapal Mavi Marmara. Uni Eropa juga mendesak Israel memperbolehkan misi bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Palestina.
Sebelumnya, rombongan kapal misi kemanusiaan yang membawa ratusan relawan dari berbagai negara termasuk Indonesia dihadang pasukan angkatan laut Israel. (ipc/ Cick Video Dari Kantor Berita Reuters) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar